cerita dewasa sedarah tante

cerita dewasa sedarah tante; Membesarkan Payudara
Capek menjawab pertanyaan istrinya tentang penampilannya, seorang lelaki membelikan sebuah cermin besar untuk seluruh badan. Ternyata usahanya itu hanya sedikit saja membantu, si istri gemar bercermin dan kerap bertanya kepada suaminya tentang tubuhnya.


Suatu hari dia merasa payudaranya terlalu kecil.
"Usaplah sela-selanya pakai tisu toilet dua atau tiga kali sehari," kata suaminya. Si istri agak keheranan, tapi dicobanya juga.
Beberapa hari kemudian dia berkata kepada suaminya, "Berapa lama efek usapan tisu itu akan muncul? Kok sampai sekarang nggak ada tanda-tanda pembesaran?"
"Kira-kira butuh satu atau dua tahun," jawab suaminya.
"Kamu yakin?"
"Lha pantatmu itu dulu butuh berapa tahun?"



Punya Bapak Berpikiran Jorok
Seorang ayah mempunyai tiga orang anak cewek yang cantik dan populer di kalangan para cowok. Karenanya, setiap malam minggu sang ayah terpaksa harus ekstra waspada mengawasi para cowok yang datang mengajak putrinya kencan.
Begitulah, suatu malam minggu terdengar bel berdering. Sang ayah membuka pintu dan di depannya berdiri seorang cowok yang memperkenalkan diri.
"Nama saya Nanang, ingin menjemput Endang, kami mau berenang, sudah siapkah dia sekarang...?"
Sang ayah meneruskan pesan itu ke belakang dan tak lama kemudian keluarlah Endang untuk pergi berenang dengan pacarnya.
Beberapa saat kemudian bel berdering lagi. "Namaku Deni," kata cowok di pintu itu mengenalkan diri. "Aku ingin menjemput Susi, kami mau makan spageti, sudah siapkah ia menanti...?"
Sang ayah meneriakkan pesan itu ke belakang dan keluarlah putrinya Susi.
Baru saja si ayah mau duduk di kursi, terdengar lagi bel berdering. Seorang cowok memperkenalkan diri, "Nama saya Sentot. Saya mau menjemput Margot..........."
Sang ayah langsung membanting pintu. "NGGAK BISA, BANGSAAT....!!!"


Seorang Putri yang Mencari Laki-Laki
Di Suatu kerajaan tinggal seorang putri raja yang cantik, Namun sayangnya putri raja itu kesepian karena baru sebulan ditinggal mati sang pangeran. Akhirnya sang putri meminta kepada ayahnya untuk mencarikan pasangan untuknya.
Pastinya sang putri tidak sembarangan memilih calonnya. Ada 4 syarat untuk bisa mendapatkan sang putri.
Syarat pertama: Tidak boleh mata keranjang
Syarat kedua : tidak boleh ringan tangan
Syarat ketiga : Tidak boleh lari dari tanggungjawab
Dan syarat terakhir : Harus bisa memuaskannya diatas Ranjang.
Akhirnya sang raja membuat sayembara. Dan dalam waktu singkat Ratusan orang berbondong-bondong mendatangi sang putri, namun belum ada yang bisa sanggup dengan 4 syarart-syarat tadi.
Semingggu berlalu belum ada seorangpun yang bisa dan semakin sepi yang berdatangan untuk sayembara itu.
Pagi pagi buta terdengar Suara Orang mengetuk pintu. Tok...Tok...Tok...dan kebetulan sang puti sendiri yang membukakan pintu itu. Sang putri lalu terdiam, dia melihat bapak-bapak setengah tua yang duduk dikursi roda Kaki buntung,tangan buntung,dan matanya buta.
Sejenak sang putri terdiam memikirkan ada yang aneh" ko' bisa bapak ini mengetuk pintu?" tidak lama si bapak bicara: selamat pagi putri
Putri: "Pagi juga pak!!"
Putri: "Ada apa bapak datang kemari?"
Bapak: "Saya dating untuk mengikuti sayembara dari sang putri"
Putri: "Tidak salah pak??"
Bapak: "Tidak, saya serius"
Putri: "Ok kalau begitu bapak sudah tau apa saja syarat-syarat dari saya?
Bapak: "Tentu putri, syarat pertama tidak boleh mata keranjang"bagaimana saya mau lirik sana-sini sedangkan mata saya buta. Syarat kedua : tidak boleh ringan tangan" bagaimana bisa saya memukul putri sedangkan tangan saja saya tidak punya. Dan Syarat ketiga tidak boleh lari dari tanggungjawab" tuan putri lihat sendiri saya sudah tidak punya kaki jadi saya tidak bakal meninggalkan sang putri.
Putri tampak cemas sambil berkata, "Ok tiga syarat tadi saya terima, tapi bagaimana bisa bapak dengan syarat saya yang ke 4: yang bisa memuaskan saya diatas ranjang??."
Sambil tersenyum si Bapak berkata "Apa saya harus bilang tadi saya ketuk pintu pake apa?"
Putri: ???????####!!!

Sumber: Blog Beleajar Ilmu Pelet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar